Tiramisu Bukan Lagi Guilty Pleasure

Mendengar kata “Tiramisu” bisa membuat Anda berkhayal akan kue yang manis, lembut, dan meleleh di mulut. Aroma rum dan kopi yang memanjakan lidah membuat Anda betah menghabiskan kue ini berjam-jam.

Dibalik lembutnya Tiramisu

Ya, kue yang berasal dari Italia ini memang mampu membuat kita ketagihan, sesuai dengan namanya yang berarti pick-me-up.
Awalnya kue ini dibuat dengan menyusun, secara berselang seling, ladyfinger atau sponge cake yang telah direndam dalam espresso dengan krim khusus1. Krim itulah yang menyumbang sensasi creamy dan gurih pada tiramisu. Namun, bagaimana dengan nutrisinya?
Dibalik kelezatan tiramisu, ternyata bersembunyi pasokan lemak yang bisa membuat Anda makin gemuk. Satu sajian tiramisu tradisional menyimpan 56% lemak, dan setengah dari lemak tersebut merupakan lemak jenuh yang jahat. Karena tubuh lebih suka menyimpan lemak dalam tubuh daripada membakarnya jadi energi, sepiring kue tiramisu yang Anda makan bisa saja berubah menjadi gumpalan lemak di perut atau pinggang Anda

Sensasi Tiramisu, Guilt-Free

Cara cerdas untuk menikmati lezatnya tiramisu tanpa terlalu banyak menyumbang lemak pada tubuh adalah dengan membatasi konsumsinya hanya pada saat-saat tertentu. Jadikan tiramisu bagian dari perayaan Anda saat berhasil mencapat tujuan tertentu, misalnya. Dan berbagilah dengan sahabat karib, atau keluarga, atau pasangan Anda. Selain mempererat keintiman dengan orang yang dikasihi, asupan lemak dan kalori Anda pun berkurang. Atau, jika Anda adalah pecinta tiramisu, HiLo Active RTD Tiramisu Cake memadukan sensasi rasa tiramisu cake yang elegan dengan susu siap minum rendah lemak dan kaya mineral. Kapan lagi bisa menikmati susu mineral rendah lemak dengan rasa tiramisu yang lezat?

Gerak Lebih Gesit, Bersama susu HiLo Tiramisu

Referensi:

1 LiveStrong (2011). Calories in Tiramisu Cake.

2 LiveStrong (2011). Calories in Real Mascarpone Cheese Tiramisu

 Sumber : Hilo.co.id